Kamis, 13 Juni 2013

Tulisan Bab 5 & 6 : Struktur Produksi" Perekonomian Indonesia



STRUKTUR PRODUKSI


1. Struktur Produksi
   Indikator perekonomian di dalam suatu negara salah satunya adalah pendapatan nasional.
   Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator dalam perekonomian dalam hal :
·       Untuk menentukan laju tingkat perkembangan / pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara
·       Untuk mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi
·       Untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.

   Ukuran keberhasilan perekonomian ada 3 pendekatan perhitungan yaitu :
§  Pendekatan produksi
§  Pendekatan pendapatan
§  Pendekatan pengeluaran


2. Pendapatan Nasional
(pengertian pendapatan nasional, perhitungan GDP + GNP + NI + Y (disposible) dan pengertian pendapatan nasional per kapita

  1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah suatu angka atau nilai yang menggambarkan produksi, pengeluaran, maupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara.

  1. GDP (Produk Domestik Bruto)
Gross Domestic Product (GDP) adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia. GNP adalah perhitungan pendapatan yang didasarkan pada prinsip kewilayahan (secara politik).

Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :
  1. PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.
  2. PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 2001, 2002 dan tahun 2003, karena nilai/harga suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 2001 dan 2002 dengan dasar harga tahun 2003 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya.



  1. GNP (Produk Nasional Bruto)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB yaitu meliputi nilai-nilai produk yang berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk selama satu tahun, termasuk hasil-hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.


PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)

di mana,
·         PNB =  Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
·         PDB =  Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
·        Pendapatan  Neto  = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri

Contoh :
Andi adalah warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.500.000,00. Lukas adalah warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp4.000.000,00. Yosi adalah warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.500.000,00.

Maka PDB (GDP) = pendapatan Andi + pendapatan Lukas = Rp2.500.000,00 + Rp4.000.000,00                               = Rp6.500.000,00

Penghasilan Neto = pendapatan Yosi − pendapatan Lukas = Rp1.500.000,00  − Rp4.000.000,00                              = -Rp2.500.000,00

dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:

PNB (GNP)        = PDB + Penghasilan Neto
               = Rp6.500.000,00 + (- Rp2.500.000,00)
                           = Rp4.000.000,00


  1. NNP (Produk Nasional Neto)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi yang umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP - Depresiasi
Contoh:
Pada tahun 2000 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.508.176,3 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 115.009,7 milliar maka:
NNP                  =  2.508.176,3m  − 115.009,7m
              2.393.166,6 milliar

  1. NNI (Pendapatan Nasional Neto)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakt sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak langsung( subsidi ).

NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung
Contoh:
Pada tahun 2000 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.508.176,3 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 115.009,7 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 90.101,3 milliar maka:
NNP                  =  2.508.176,3m  − 115.009,7m – 90.101,3m
              2.303.065,3 milliar


3. Distribusi Pendapatan Nasional dan kemiskinan
(dist pendapatan , pengertian kemiskinan + pertumbuhan dan pemerataan

Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Adapun secara umum penyebab kemiskinan diantaranya:

1.     Kemalasan.
2.     Kebodohan dan pemborosan.
3.     Bencana alam.
4.     Kejahatan, misalnya dirampok
5.     Genetik dan dikehendaki Tuhan, baik genetika orang tua, tempat lahir, kondisi orang tua yang miskin

Definisi kemiskinan menurut beberapa ahli


- Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.

- Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan juga mendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin

- SPECKER (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu :

1. kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal

2. gangguan dan tingginya risiko kesehatan

3. risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya

4. kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak, dan

5. kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial



http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/konsep-gnp-pdb-pdrb-gnp-pnb-nnp-pnn-nni.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar